Slide 1

Bapak Presiden RI dan Ibu

Slide 2

Menteri Koperasi dan UKM

Slide 3

Menteri Koperasi dan UKM

Slide 4

Kantor Koperasi dan UKM

Slide 5

Kantor Koperasi dan UKM

Senin, 24 Februari 2014

Telkom-Diskop Jatim Beri Pelatihan Koperasi Modern

Surabaya - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk bersama Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Timur memberikan pelatihan manajemen pengelolaan koperasi modern di beberapa kabupaten/kota di wilayah setempat. General Manager Divisi Bussiness Service Regional II Telkom, Mulyanta, di Surabaya, Jumat, mengemukakan, pemberian pelatihan itu merupakan tindak lanjut dari kerja sama Telkom dengan Kementerian Koperasi dan UMKM dalam program Koperasi Modern Indonesia (KMI). "Kegiatan sosialisasi dan pelatihan sudah dilakukan sejak 16 Januari 2012 dan selanjutnya secara maraton berlangsung di 13 kota/kabupaten hingga 21 Februari," katanya. Mulyanta menjelaskan, secara nasional ditargetkan sudah terbentuk sebanyak 100.000 unit koperasi modern hingga 2014. Pada 2012, program KMI akan mencakup 15.000 unit koperasi, kemudian 35.000 unit koperasi menyusul pada 2013 dan selanjutnya 50.000 koperasi dituntaskan pada 2014. "Untuk triwulan I/2012 akan difokuskan di Pulau Jawa, khususnya Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta, dengan target masing-masing provinsi hanya 300 unit koperasi sebagai koperasi percontohan," ujarnya. Adapun definisi koperasi modern adalah koperasi yang sudah menggunakan teknologi komunikasi dan informasi (ICT) untuk mendukung kegiatan bisnisnya sehingga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Pada tahap awal, lanjut Mulyanta, Telkom memberikan "bundling" paket tiga layanan untuk mendukung bisnis koperasi modern, yakni aplikasi e-koperasi, finchannel dan Delima. Layanan e-koperasi adalah aplikasi pengelolaan koperasi simpan pinjam yang terdiri dari modul core untuk layanan pelanggan, kasir dan akuntansi, modul dashboard untuk performa pelaporan melalui web. Kemudian Finchannel merupakan layanan loket pembayaran elektronik sebagai media transaksi dengan menggunakan media Internet, misalnya untuk pembayaran tagihan listrik, telepon, pengisian pulsa, dan cicilan kendaraan bermotor. Sedangkan Delima adalah layanan pengiriman uang domestik dan internasional, khususnya untuk masyarakat yang belum atau tidak memiliki rekening di Bank. "Kami memberikan kemudahan pilihan skema bisnis kepada koperasi, seperti skema berlangganan dengan biaya bulanan dan bagi hasil pendapatan," tambah Mulyanta. (*)
Sumber : antarjatim.com

Cetak Pengusaha Muda, Kemenkop Gelar Program Magang

JAKARTA— Sejumlah 400 mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Jabodetabek memulai program Magang Bagi Pemuda yang mendorong mereka menjadi wirausaha baru atau pemula. Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Koperasi dan UKM, Prakoso Budi Susetio, mengemukakan magang berlangsung selama 25 hari ke depan dan para mahasiswa ditempatkan di berbagai perusahaan maupun koperasi. Sebelumnya mereka wajib mengikuti seleksi di kampus masing-masing. Perusahaan yang mendukung kesuksesan program ini diantaranya adalah CV Bali Nirwana, beberapa perusahaan di kawasan Jababeka, CV Ras Group. Koperasi yang dilibatkan di antaranya Koperasi Karya Insa dan Koperasi Darunajah. ”Mungkin peserta kurang menyukai metoda program magang, namun harus bisa melihat seperti apa pola yang mereka laksankan ketika menjalankan bisnis atau usahanya,” katanya kepada peserta magang saat memulai program magang, Kamis (20/2/2014). Sejak program ini dimulai pada tahun 2011 hingga 2013, jumlah yang sudah mengikuti program magang ini mencapai 1.540 pemuda dari berbagai wilayah, di antaranya dari Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi. "Kami berharap program ini bisa memberikan pengalaman sekaligus sebagi jembatan pemuda untuk mengenal aktivitas dunia usaha. Bagaimana bisa menjadi sukses, bisa juga dimulai dengan impian-impian mereka,” ungkap Prakoso. Dikemukakan, dari 1.540 pemuda yang telah mengikuti program magang, sejumlah 40% di antaranya sudah berpredikat wirausaha. Dari 400 peserta kali ini, juga diharapkan bisa mengikuti jejak pendahulu mereka menjadi orang sukses. Program magang yang dikaitkan dengan Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN), untuk mendorong wirausaha baru dari generasi muda, khususnya mahasiswa. Dari generasi itu diharapkan mampu mengurangi pengangguran dari kaum muda, sekaligus menciptakan lapangan kerja. 
Sumber : Bisnis Indonesia Online